Bayangkan hasil karya anak bangsa ini berhasil di terapkan jadi tranportasi massal Indonesia maka berapa banyak penghematan yang bisa kita dapatkan dengan 1 liter bensin mampu mencapai 1000 km.
Awalnya dari keikutsertaan mahasiswa ITS ke ajang kompetisi kendaraan hemat energi Shell Eco-Marathon (SEM) Asia tahun lalu, dimana Indonesia hanya berhasil menyabet dua penghargaan bergensi lewat Sapu Angin 2 yakni gelar juara umum (Grand prize) pada kendaraan berbahan bakar bensin (Gasoline Fuel Award) dan juara pertama untuk kelas Urban berbahan bakar bensin dengan mesin internal combustion yang mampu menempuh 238 km dengan satu liter bensin.
Pencapaian 238 km/liter inipun mampu mengalahkan rekor SEM Amerika dikategori yang sama oleh tim Mater Del, Canada dengan memperoleh 184 km/liter.
Dengan perbaikan dan penyempurnaan dari mobil Sapu Angin yang mengikuti kompetisi tahun lalu, Tim ITS optimis memenangkan ajang SEM Asia 2011 di Malasia dengan peluncuran Sapu Angin 1, 2 dan 3.
Tahun lalu ajang SEM Asia diikuti 81 tim dari 10 negara, tahun ini SEM diikuti 121 tim dari 14 negara, yaitu : Indonesia, Malasia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Hongkong, Vietnam, Taiwan, Iran dan Pakistan, Jepang, Cina dan India.
Tim ITS akan mengikuti dua kategori, yaitu prototype yang berbahan bakar bensin dengan mobil Sapu Angin 1. Sedangkan Sapu Angin 2 yang berbahan bakar diesel dan Sapu Angin 3 yang ber4bahan bakar bensin. Untuk Sapu Angin 1 dengan 1 liter bensin mampu menempuh jarak 1000 km, Sapu Angin 2, dengan 1 liter solar mampu menempuh 300 km.
Sapu Angin 2 yang merupakan mobil baru untuk SEM 2011, untuk tahun ini di perkirakan saingan terberat akan datang dari tim Thailand dan Jepang.
Dan target tim ITS adalah Sapu Angin 1, 2 dan 3 bisa menjuarai lomba kendaraan hemat energi bertajuk " Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2011 di Sirkuit Sepang, Malasia, 6-9 Juli nanti.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharani mengaku bangga dengan tim mesin ITS, mengharapkan Tim ITS bisa menyabet juara. "Teknologi Sapu Angin bisa diterapkan pada transportasi massal di Surabaya. Tehnologinya bisa dicontoh dan di aplikasikan pada angkutan nnasa nantinya, katanya.
Komentar
jadi kangen pingin pulkam juga....
Gmn Bro disana,asal dr Pontianak jg kok. Yg penting kita hrs siap suarakan kemajuan Indonesia utk menggairahkan teman lainnya lbh berprestasi