Photo Coklat dari Swizerland, yang disebut "Pemilihan Masoala" di samping buah Kakao dari kebun binatang Zurich, Coklat baru ini hanya di buat dengan bahan-bahan dari hutan hujan buatan di kebun binatang Zurich seluas 11.000 meter persegi.
Sebagai Negara penghasil kakao ke tiga dunia sebenarnya kita memiliki Potensi luar biasa untuk memasuki Negara Swizerland di karenakan kebutuhan kakao yang sangat tinggi sebagai Negara penghasil Coklat terbesar sedang produksi dalam negerinya tidak mencukupi. Tapi kita hanya mampu Eksport kakao ke Switzerland, masih sangat relatif kecil berbanding dengan potensi Indonesia sebenarnya, dan dengan Vietnam kita hanya seperlimanya saja.
Semuanya di karenakan Swizerland adalah negara yang sangat ketat dalam pemprosesan produk, dan apabila kita akan Eksport ke negara ini maka mereka akan melihat bagaimana produk sedang di proses, sanitasi sampai pengurusan perizinan Eksportnya.
Untuk itu tentunya kita harus mulai meningkatkan kualitas hasil Kakao, dengan berbagai cara juga Upaya tiada henti hingga bisa lolos dan di terima.
Banyak daerah penghasil kakao belum sepenuhnya memperhatikan hal-hal ini di karenakan kendala pengetahuan dan tata cara modern dalam menghasilkan buah kakao yang terbaik.
"Tantangannya bagaimana kita mengubah cara pandang umum yang mengutamakan Kuantitas dan mengabaikan Kualitas karna menghemat waktu dan biaya" padahal ini sangat menentukan pasar hasil Kakao kita yang bisa mempunyai nilai jual lebih tinggi. Saat ini kedutaan Indonesia di Bern telah berusaha keras untuk meningkatkan volume dan nilai Eksport Indonesia ke pasar Swizerland, juga dengan meningkatkan Investasi dan Pariwisata.
Sumber berita dari Kompas
Komentar