Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

'Heboh' menanti kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis al-Saud‎

Salman bin Abdulaziz al-Saud adalah Raja Arab Saudi ketujuh, Penjaga Dua Kota Suci, dan pemimpin Wangsa Saud saat ini. Ia menjabat sebagai wakil gubernur dan kemudian Gubernur Riyadh selama 48 tahun dari tahun 1963 sampai 2011. Lahir: 31 Desember 1935 (81 tahun), Riyadh, Arab Saudi Pendidikan: Princes' School Pasangan: Sultana Bint Turki AlSudiari Anak: Muhammad bin Salman Alu Saud, Saudara kandung: Abdullah dari Arab Saudi, Keturunan Kerajaan: Wangsa Saud Raja Salman akan berada di Jakarta pada tanggal 1 hingga 4 Maret, kemudian berlibur Bali pada tanggal 5 hingga 9 Maret. Selama di Jakarta, Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdul Aziz Al Saud, dan rombongan berencana menginap Hotel Rafless. Hotel bintang lima ini berada di kawasan bisnis Kuningan, Jakarta Selatan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan kedatangan Raja Salman sangat bersejarah. Sebab, ini kunjungan Raja Arab Saudi setelah 47 tahun ke Indonesia, terakhir Raja Arab datang ke negeri ini pada tahun 1970.

Telkom 3S, Mendayakan Angkasa Satelit Komunikasi Indonesia

Satelit Telkom 3S sukses diluncurkan dari Bandar Antariksa Guyana di Kourou, Guyana-Perancis, Rabu (15/2/2016) pagi waktu Jakarta. Satelit ini akan digunakan untuk meningkatkan kualitas jaringan komunikasi di Indonesia dan sekitarnya. Satelit Telkom 3S dirakit oleh perusahaan Thales Alenia Space Prancis. Perusahaan yang telah berkiprah selama lebih dari 40 tahun di bidang manufaktur teknologi luar angkasa ini ditunjuk oleh Telkom pada 2014 untuk mendesain, menguji, dan meluncurkan satelit tersebut. Telkom 3S merupakan satelit komunikasi geostasioner yang akan ditempatkan pada posisi di atas equator dan bergerak mengelilingi Bumi dengan lintasan berbentuk lingkaran yang memiliki sumbu rotasi sama dengan Bumi. Satelit akan berada di posisi 118 bujur timur atau tepatnya di atas pulau Kalimantan, pada ketinggian sekitar 35.000 dari Bumi. Telkom 3S adalah satelit ke-18 dari Indonesia sejak satelit Palapa A1 diluncurkan pada 9 Juli 1976. Telkom 3S jadi satelit ke-9 milik PT Teleko

Cakra Bimasakti Indonesia (2)

serial mimpi indonesia..2 Dengan Revolusi Alutsita oleh Presiden NKRI pa Jokowi, dan seruan pa presiden untuk menguasai Udara NKRI ini menjadi semakin dekat perwujudan Cakra Bimasakti Indonesia , Betapa tidak, ini kumpulan Project yang lagi di kerjakan anak bangsa dimana kalau di rangkaikan semuanya dan disatukan dalam satu pemikiran untuk satu tujuan tidak ada yang mustahil, hebatnya ini bena-benar hasil rancang bangun anak bangsa sendiri. Hanya saja di Cakra Bimasakti Indonesia (1) kita memimpikan suatu areal di darat sebagai Markas Komando, dengan berjalannya waktu juga kebutuhan keadaan seperti mengamankan Harta Karun di Lautan NKRI yang sangat luas dan kaya, kita bersiap membangun Kapal Induk sebagai Pertahanan pertama di Lautan indonesia. Penulis kembali berMimpi kita bisa lebih cepat mewujudkan ini dengan membangun Kapal Induk yang lebih kecil tapi tetap Powerfull yaitu : Armada Cakra Bimasakti Indonesia (2).   Markas terapung ini akan menjadi rumahnya Drone mematikan

M3 AMPHIBIOUS RIG Truk PONTON Raksasa

Indonesia sebagai Negara kepulauan tentunya sangat banyak di aliri Sungai, dan transportasi antar pulau menjadi syarat Utamanya, sehingga beberapa kendaraan Tempur mengalamai kendala / kesulitan untuk berpindah dari satu daerah / kota ke daerah / kota lainnya, Seiring hadirnya MBT (Main Battle Tank) Leopard 2A4 dengan bobot 60 ton, maka diperlukan dukungan khusus untuk mobilitas, terutama saat tank tanpa kemampuan amfibi ini harus melintasi sungai yang cukup lebar. Dalam pengadaan armada Leopard 2A4 dari Jerman memang disertakan tank jembatan BRLPZ-1 Beaver AVLB, namun dengan bentang jembatan 22 meter, kemampuan Beaver lebih efektif untuk melintaskan Leopard di medan parit. Nah, bagaimana jika Leopard harus melintasi sungai dengan lebar sampai seratus meter? Sebagai jawabannya, Korps Zeni bisa saja menggelar jembatan ponton dan MGB (Medium Girder Bridge) Double Storey with Link Reinforcement Set (LRS). Namun untuk instalasi kedua media penyebaran tadi dibutuhkan waktu dan pers

Sanca, Ranpur Anti-Ranjau Buatan Anak Negeri

Tahukah Sahabat #JayalahMerahPutihku Ranpur NKRI saat ini semakin berkembang & canggih dan lebih membanggakan kita lagi adalah Hasil Buatan Anak Negeri lewat PT.Pindad Sebelumnya ada Tank Luar Biasa "Anoa", "Anoa2" kemudian "Komodo" dan sekarang Sanca yang dalam produksi kendaraan militer ini Thales Australia sebagai pemegang resmi desain dasar dari Sanca, sementara Pindad menghasilkan Sanca yang disesuaikan dengan kondisi yang ada di Indonesia. Direktur Komersial PT Pindad Widjajanto menjelaskan, kendaraan ini didesain khusus untuk angkutan personil dan pertahanan. Sebagai kendaraan militer, Sanca dianggap mampu menjinakkan ledakan ranjau yang ditanam musuh di tanah. "Frame nya itu berbentuk V. Dengan model frame seperti itu, bila terjadi ledakan di bawah, hentakannya ke samping. Jadi kendaraan tetap aman, tetap save," kata Widjajanto Menurut Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Pindad Hery Mochtady, ranpur Sanca ini dapat mengangkut